Monday, January 5, 2009

Slash - Taman Astakona




Slash - Taman Astakona

Umpama mimpi
Ku kecap kenangan
Taman permainan masa kecil dulu
Sisip senyum mu
Kemanisan tanpa gula
Meninggalkan seribu keresahan

Kala gerimis menitis di hati
Kenangan lenyap tanpa sedar
Mungkinkah ada lagi
Saat-saat indah itu
Agar dapat kita bersama lagi

Dalam kelam engkau datang
Menyuluh hati yang sepi
Kala terang engkau hilang entah ke mana
Andai kata hanya mimpi mengusik kenangan silam
Mengapa hangat tanganmu ku terasa

Namamu ku ukir di pohon di tepi taman
Sebagai hiasan lambang cinta yang terlarang
Semoga kau terlihat tika melintasi taman
Sebagai tanda percintaan abadi

Atau pun pada malam naungan cahaya purnama
Menyuluh ukiran yang memanggil sejuta seri
Yang membiar taman ini penuh dengan cahaya misteri
Kekosongan hingga ia kesepian

Harumnya mawar menyulam asmara
Harum cempaka kesayuan
Di taman astakona yang tiba-tiba menyepi
Mungkinkah akan begini selamanya

No comments:

Post a Comment